BUDAYA
MENGOBATI BATUK DENGAN
CAMPURAN
AIR PERASAN JERUK NIPIS DAN KECAP
Makalah
Untuk memenuhi tugas matakuliah Antropologi Kesehatan
Yang dibina oleh Ibu Rossyana Septyasih, S.Kp, M.Pd.
Oleh:
Renanda Nur’afika
NIM. P1721084108
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN MALANG
MARET 2019
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Budaya Mengobati Batuk dengan Campuran Air
Jeruk Nipis dan Kecap dengan tepat waktu.
Proses
penyelesaian karya tulis ini, tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1.
Orang
tua yang telah membiayai dan mendukung penulis dalam mengerjakan karya tulis
ini.
2.
Bapak
Budi Susatia, S.Kp, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
yang telah membantu dalam proses perijinan.
3.
Bapak
Imam Subekti, S.Kp, M.Kes, Sp.Kom, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
kesehatan Kemenkes Malang yang telah membantu dalam proses perijinan.
4.
Ibu
Diah Widodo, S.Kp, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang telah membantu dalam proses perijinan.
5.
Ibu
Rossyana Septyasih, S.Kp. M.Pd, selaku Pembimbing Utama yang yang dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini telah banyak memberikan bimbingan dan
dukungan kepada penulis.
Malang, 18 Maret 2019
Penulis
Daftar Isi
Sampul ........................................................................................................ i
Kata pengantar ............................................................................................ ii
Daftar isi ..................................................................................................... iii
Bab I (Pendahuluan) ................................................................................... 1
1.1
Latar belakang ............................................................................ 1
1.2
Rumusan masalah ....................................................................... 1
1.3
Tujuan ......................................................................................... 1
Bab II (Tinjauan Teori) ............................................................................... 2
2.1
Jeruk nipis ................................................................................... 2
2.2
Kecap .......................................................................................... 2
2.3
Batuk ......................................................................................... 3
Bab III (Tinjauan Kasus) ............................................................................ 4
3.1
Kasus .......................................................................................... 4
Bab IV (Pembahasan) ................................................................................. 5
4.1
Analisa kasus .............................................................................. 5
Bab V (Penutup) ......................................................................................... 6
5.1
Kesimpulan ................................................................................. 6
5.2
Saran ........................................................................................... 6
Daftar pustaka ............................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman yang tumbuh di tanah Indonesia
sangatlah beragam. Mulai dari tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan hingga
tanaman yang bisa membunuh makhluk hidup atau beracun. Dari sini lah masyarakat
mulai memilah mana tanaman yang bermanfaat dan tanaman yang tidak boleh
dikonsumsi.
Pemilahan tanaman ini telah dilakukan sejak
jaman dulu untuk pengobatan maupun untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan. Salah
satu tanaman yang dipercaya dapat mengobati batuk adalah jeruk nipis. Belum
diketahui dengan pasti sejak kapan masyarakat percaya bahwa air perasan jeruk
nipis yang dicampur dengan bahan seperti kecap dapat menyembuhkan batuk.
Seiring berkembangnya jaman, obat-obatan
herbal perlahan mulai ditinggalkan dan digantikan dengan bahan kimia obat yang
mempunyai efek lebih cepat dibanding degan obat-obatan herbal, dalam hal
penggunaan obat kimia pun lebih praktis karena biasanya diedarkan dalam bentuk
siap minum seperti dalam bentuk kapsul, tablet, atau sirup. Namun, beberapa
suku seperti suku jawa masih menggunakan campuran air perasan jeruk nipis dan
kecap untuk mengobai batuk, hal tersebut telah dilakukan secara turun temurun
sehingga sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Dalam makalah ini penulis akan membahas
tentang budaya menggunakan campuran air perasan jeruk nipis dan kecap apakah
memang berkhasiat untuk menyembuhkan batuk.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja campuran air perasan jeruk nipis dan kecap dapat
mengobati batuk?
1.3
Tujuan
Untuk mengetahui:
1. Cara kerja campuran air perasan jeruk nipis dan kecap dalam mengobati
batuk.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Jeruk Nipis
Jeruk nipis merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku
jeruk-jerukan, tersebar di Asia dan Amerika Tengah dikenal juga sebagai jeruk
pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3-6 meter, bercabang banyak dan
berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil. Perbungaan muncul dari
ketiak daun dan dan bunga kecil putih berbau harum. Buah bulat sampai bulat
telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak
minyak atsiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung
banyak vitamin C dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni.[1]
Di Indonesia jeruk dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1000
m dpl. Tanaman ini dapat tumbuh baik di tanah alkali, di tempat-tempat yang
terkena sinar matahari langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi, atau
cangkok. Perkembangbiakan tanaman jeruk yang cukup mudah dan bisa tumbuh juga
di dataran rendah membuat jeruk menjadi bahan obat yang mudah dijumpai di
pasaran.
2.2
Kecap Manis
Kecap merupakan salah satu bumbu dapur atau
penyedap masakan yang berwarna hitam dan biasanya memiliki rasa manis, tetapi
sekarang bisa dijumpai kecap dengan rasa asin juga. Bahan dasar dari pembuatan
kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam.
Tekstur kecap manis biasanya kental dan
berwarna hitam pekat. Kecap manis merupakan produk fermentasi dari kedelai
dengan dua tahap pembuatan, koji (fermentasi kapang) dan moromi (fermentasi
garam).
2.3
Batuk
Batuk merupakan respon alami tubuh sebagai sitem pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan, serta mencegah
benda asing masuk ke dalam saluran napas bawah.
Tenggorokan dan saluran napas dilengkapi dengan saraf yang merasakan
jika terdapat bahan atau zat yang mengganggu. Kondisi ini menstimulasi saraf
untuk mengirim sinyal pada otak, yang selanjutnya direspon otak dengan mengirim
kembali sinyal untuk mengeluarkan zat tersebut dengan batuk.[2]
2.4
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang
berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, peristiwa itu
membuktikan bahwa budaya dipelajari.[3]
Dalam makalah ini budaya yang akan dibahas adalah
budaya mengenai obat-obatan yang telah lama dipercaya dapat menyembuhkan
penyakit dan diwariskan secara turun-temurun.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1
Kasus
Bapak P adalah seorang warga Desa Babadan
Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Beliau bercerita bahwa sejak kecil jika sakit
tidak pernah langsung minum obat yang dijual di apotek atau pergi berobat ke
dokter, ibu beliau lebih memilih memberi beliau bahan-bahan yang ada di dapur
yang merupakan resep turun temurun dari nenek moyang yang masih di terapkan
sampai sekarang. Saat sakit batuk Bapak P mengaku selalu diberi air perasan
jeruk nipis yang dicampur dengan kecap manis oleh sang ibu untuk mengobati
batuk. Dalam beberapa hari kemudian Bapak P merasa baikan dan tidak batuk lagi.
Tradisi ini diteruskan oleh Bapak P ke anak-anaknya. Saat ditanya tentang
bagaimana mekanisme campuran air perasan jeruk nipis dengan kecap manis dapat
menyembuhkan batuk Bapak P tidak tau pasti, yang beliau tau bahwa kedua bahan
tersebut telah dipercaya bisa mengobati batuk sejak dulu.
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1
Analisa Kasus
Penggunaan campuran air perasan jeruk nipis
dan kecap manis oleh Bapak P telah dilakukan sejak kecil tetapi beliau belum
mengetahui tentang bagaimana mekanisme campuran air perasan jeruk nipis dan
kecap manis bisa menyembuhkan batuk. Obat tersebut hanyalah sebatas resep obat
yang digunakan secara turun temurun dan dipercayai oleh masyarakat.
Dalam medis sendiri jeruk nipis memiliki
kandungan vitamin C yang tinggi yang bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh.
Vitamin C ini juga berguna untuk mengencerkan lendir dan mengeluarkan dahak
yang berlebihan di tenggorokan, sehingga setelah mengonsumsi jeruk nipis
tenggorokan akan terasa lebih lega.
Untuk campuran kecap manis sendiri
sebenarnya tidak memiliki manfaat khusus dalam pengobatan batuk. Kecap manis
ditambahkan ke dalam jeruk nipis hanya untuk sebagai bahan penetralisir rasa
asam yang tinggi pada jeruk nipis.
Jadi, campuran jeruk nipis dan kecap manis
bisa dijadikan obat herbal pereda batuk. Tetapi akan lebih baik jika
penetralisir rasa asam dari air perasan jeruk nipis menggunakan bahan yang
lebih bermanfaat bagi tubuh seperti madu yang memiliki antioksidan yang tinggi
juga.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1.
Jeruk nipis adalah tumbuhan yang memiliki
kandungan vitamin C yang tinggi dan dapat di budidayakan tanpa perlakuan
khusus.
2.
Kecap manis merupakan bumbu dapur atau
penyedap masakan yang merupakan produk dari fermentasi kedelai hitam.
3.
Campuran air perasan jeruk nipis dan kecap
manis dapat dijadikan sebagai alternatif obat batuk. Kandungan vitamin C pada
jeruk nipis dapat meredakan batuk dan mengeluarkan dahak di tenggorokan.
5.2
Saran
1. Konsumsi obat herbal boleh saja dilakukan asal pengonsumsi tahu benar
bagaimana cara kerja ramuan tersebut.
2. Beberapa bahan yang dirasa tidak menimbulkan manfaat sebaiknya diganti
dengan bahan yang bermanfaat bagi tubuh, missal kecap diganti dengan madu.
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter.com. 2018. (https://www.alodokter.com/batuk-batuk). Diakses
pada 18 maret 2019
Wikipedia.org. 2017. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jeruk_nipis).
Diakses pada 18 maret 2019
Wikipedia.org. 2019. (https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya). Diakses
pada 18 maret 2019