MAKALAH TENTANG PEMENUHAN NUTRISI
DENGAN PEMBERIAN MAKANAN SARING
PADA PASIEN PENDERITA ESOPHAGITIS
Oleh:
Renanda Nur’afika
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
MARET 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan kesehatan badan. Zat-zat gizi yang ada dalam makanan seperti
karbohidrat, lemak, dan protein berguna untuk membantu kita dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Dalam beberapa kondisi seringkali tubuh tidak dapat
mencerna makanan atau memang seseorang tidak bisa makan makanan yang biasanya
sehingga membutuhkan makanan dalam bentuk yang lebih mudah dicerna. Menurut
keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan secara langsung kepada pasien
atau sebagai perpindahan antara makanan cair dan makanan lunak.
Pada penderita saluran pencernaan seperti esophagitis
yaitu meradangnya saluran pencernaan dari tenggorokan sampai lambung membuat
pasien kesulitan saat menelan makanan dalam bentuk kasar, sehingga diperlukan
makanan yang lebih halus tetapi masih mengandung zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisi
pada pasien penderita esophagitis?
1.3
Tujuan
Untuk mengetahui :
1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien esophagitis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Diet
Diet adalah
jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar
belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu
kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap
beberapa jenis makanan. Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara,
dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut
suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.
Dalam pekembangannya, diet dalam
konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
· Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan
atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
· Pantang Terhadap Makanan
Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat (glukosa) dan
kalori) dan penderita gangguan saluran pencernaan.
Asupan
nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap massa tubuhnya. Pola makan yang seimbang akan memberikan kecukupan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, sehingga tubuh kita akan berfungsi
dengan baik. sayangnya hal ini menjadi tantangan yang sulit terpecahkan oleh
sebagian besar orang di dunia. sebuah semangat dan komitmen merupakan hal yang
utama dalam diet.
2.2
Makanan Saring
Makanan saring adalah makanan semi padat yang
mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak sehingga mudah untuk
dicerna. Menurut keadaan penyakit, mekanan saring dapat diberikan langsung
kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cari ke makanan lunak.
3.1 Diet
Makanan Saring
Diet makanan saring adalah memberikan makanan atau
mengonsumsi makanan yang bertekstur lebih halus daripada makanan lunak
dikarenakan beberapa kondisi tertentu. Tujuan dari diet makanan saring adalah
memberikan makanan dalam bentuk semi padat sejumlah yang mendekati kebutuhan
gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap makanan
yang lebih padat daripada makanan cair.
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
1.
Hanya diberikan untuk jangka
waktu pendek selama 1-3 hari dikarenakan kurang memenihi kebutuhan gizi
terutama energy dan tiamin.
2.
Rendah serat, karena diberikan
dalam bentuk sudah disaring atau diblender halus.
3.
Diberikan dalam porsi kecil
tetapi sering, makanan saring memberi efek cepat kenyang dan cepat lapar karena
mudah dicerna.
BAB III
STUDI KASUS
3.1
Kasus
Seorang
wanita dengan usia 55 tahun, TB 156 cm, BB 57 kg, MRS dengan keluhan mual
muntah serta sulit dan sakit saat menelan. Pasien juga sering mengeluh nyeri
ulu hati, mual dan kembung terutama sejak 2 bulan terakhir. Pasien mengaku
mempunyai riwayat penyakit maag sejak 4 tahun yang lalu dan mempunyai kebiasaan
minum jamu racikan sendiri (kunyit dan kencur) pada saat sebelum keluhan datang
hingga sekarang. Pasien juga mengaku suka mengonsumsi masakan padang yang
merupakan makanan dengan kandungan minyak atau lemak yang banyak. Pasien
merupakan seorang IRT. Diagnosa sementara adalah esophagitis dengan gejala mual
muntah susah menelan.
Pemeriksaan
fisik; kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/80 mmhg, suhu 36,8 C.
3.2
Analisa Kasus
Dokter telah mendiagnosa bahwa pasien menderuta
esophagitis yaitu peradangan pada saluran pencernaan yang meliputi tenggorokan
sampai lambung. Keadaan tersebut menyebabkan pasien kesulitan dan merasa sakit
saat menelan makanannya sehingga pasien kekurangan nutrisi yang diperlukan
tubuh. Oleh karena itu pasien sangat disarankan untuk merubah perilaku dengan
memperhatikan asupan makanan baik dari segi kualitas maupun kuantitas makanan.
Pemenuhan nutrisi pasien dapat dilakukan dengan cara
diet makanan saring. Dikarenakan makanan saring bertekstur halus yang akan
dengan mudah melewati kerongkongan menuju lambung.
3.3
Pembahasan
Diet makanan saring diterapkan pada pasien dalam
jangka waktu pendek dalam 1-3 hari, setelah kondisi pasien membaik maka makanan
diganti dengan makanan lunak. Makanan diberikan pada pasien dengan porsi kecil
namun sering karena makanan yang yang diberikan dalam bentuk halus yang mudah
dicerna sehingga pasien akan merasa cepat kenyang dan cepat lapar, biasanya
diberikan 6-8 kali sehari.
Tujuan diet makanan saring yang diterapkan pada pasien adalah:
1. mencegah iritasi yang terjadi pada mukosa esophagus.
2. Menurunkan resiko aspirasi akibat makanan yang masuk.
3. Makanan saring tidak memberatkan kerja lambung yang meradang.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1. Diet makanan saring adalah pemberian nutrisi melalui makanan halus yang
lebih halus dari makanan lunak.
2. Diet makanan saring diberikan dalam beberapa kondisi tertentu seperti
kasus yang dibahas pada makalah ini adalah gangguan pencernaan.
3. Diet makanan saring dilakukan dalam jangka pendek dengan porsi kecil
namun sering.
4.2
Saran
1. Perhatikan asupan makanan dari segi kualitas dan kuantitas demi
kesehatan saluran pencernaan.
2. Pemberian makanan saring dianjurkan untuk berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kebutuhan pasien sesuai dengan penyakit yang di
deritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar