Rabu, 20 Maret 2019

Makalah Tentang Pemenuhan Nutrisi dengan Diet Makanan Saring pada Pasien Penderita Esophagitis


MAKALAH TENTANG PEMENUHAN NUTRISI
DENGAN PEMBERIAN MAKANAN SARING
PADA PASIEN PENDERITA ESOPHAGITIS






Oleh:
Renanda Nur’afika
(P17210184108)




POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
MARET 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan badan. Zat-zat gizi yang ada dalam makanan seperti karbohidrat, lemak, dan protein berguna untuk membantu kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam beberapa kondisi seringkali tubuh tidak dapat mencerna makanan atau memang seseorang tidak bisa makan makanan yang biasanya sehingga membutuhkan makanan dalam bentuk yang lebih mudah dicerna. Menurut keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan secara langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan antara makanan cair dan makanan lunak.
Pada penderita saluran pencernaan seperti esophagitis yaitu meradangnya saluran pencernaan dari tenggorokan sampai lambung membuat pasien kesulitan saat menelan makanan dalam bentuk kasar, sehingga diperlukan makanan yang lebih halus tetapi masih mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.

1.2              Rumusan Masalah
1.        Bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien penderita esophagitis?

1.3         Tujuan
Untuk mengetahui :
1.      Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien esophagitis.






BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1         Diet
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
·       Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
·       Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
·       Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat (glukosa) dan kalori) dan penderita gangguan saluran pencernaan.
Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap massa tubuhnya. Pola makan yang seimbang akan memberikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, sehingga tubuh kita akan berfungsi dengan baik. sayangnya hal ini menjadi tantangan yang sulit terpecahkan oleh sebagian besar orang di dunia. sebuah semangat dan komitmen merupakan hal yang utama dalam diet.

2.2         Makanan Saring
Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak sehingga mudah untuk dicerna. Menurut keadaan penyakit, mekanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cari ke makanan lunak.

3.1    Diet Makanan Saring
Diet makanan saring adalah memberikan makanan atau mengonsumsi makanan yang bertekstur lebih halus daripada makanan lunak dikarenakan beberapa kondisi tertentu. Tujuan dari diet makanan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk semi padat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap makanan yang lebih padat daripada makanan cair.
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
1.        Hanya diberikan untuk jangka waktu pendek selama 1-3 hari dikarenakan kurang memenihi kebutuhan gizi terutama energy dan tiamin.
2.        Rendah serat, karena diberikan dalam bentuk sudah disaring atau diblender halus.
3.        Diberikan dalam porsi kecil tetapi sering, makanan saring memberi efek cepat kenyang dan cepat lapar karena mudah dicerna.

















BAB III
STUDI KASUS

3.1         Kasus
Seorang wanita dengan usia 55 tahun, TB 156 cm, BB 57 kg, MRS dengan keluhan mual muntah serta sulit dan sakit saat menelan. Pasien juga sering mengeluh nyeri ulu hati, mual dan kembung terutama sejak 2 bulan terakhir. Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag sejak 4 tahun yang lalu dan mempunyai kebiasaan minum jamu racikan sendiri (kunyit dan kencur) pada saat sebelum keluhan datang hingga sekarang. Pasien juga mengaku suka mengonsumsi masakan padang yang merupakan makanan dengan kandungan minyak atau lemak yang banyak. Pasien merupakan seorang IRT. Diagnosa sementara adalah esophagitis dengan gejala mual muntah susah menelan.
Pemeriksaan fisik; kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/80 mmhg, suhu 36,8 C.

3.2         Analisa Kasus
Dokter telah mendiagnosa bahwa pasien menderuta esophagitis yaitu peradangan pada saluran pencernaan yang meliputi tenggorokan sampai lambung. Keadaan tersebut menyebabkan pasien kesulitan dan merasa sakit saat menelan makanannya sehingga pasien kekurangan nutrisi yang diperlukan tubuh. Oleh karena itu pasien sangat disarankan untuk merubah perilaku dengan memperhatikan asupan makanan baik dari segi kualitas maupun kuantitas makanan.
Pemenuhan nutrisi pasien dapat dilakukan dengan cara diet makanan saring. Dikarenakan makanan saring bertekstur halus yang akan dengan mudah melewati kerongkongan menuju lambung.

3.3         Pembahasan
Diet makanan saring diterapkan pada pasien dalam jangka waktu pendek dalam 1-3 hari, setelah kondisi pasien membaik maka makanan diganti dengan makanan lunak. Makanan diberikan pada pasien dengan porsi kecil namun sering karena makanan yang yang diberikan dalam bentuk halus yang mudah dicerna sehingga pasien akan merasa cepat kenyang dan cepat lapar, biasanya diberikan 6-8 kali sehari.
Tujuan diet makanan saring yang diterapkan pada pasien adalah:
1.      mencegah iritasi yang terjadi pada mukosa esophagus.
2.      Menurunkan resiko aspirasi akibat makanan yang masuk.
3.      Makanan saring tidak memberatkan kerja lambung yang meradang.


















BAB IV
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
1.      Diet makanan saring adalah pemberian nutrisi melalui makanan halus yang lebih halus dari makanan lunak.
2.      Diet makanan saring diberikan dalam beberapa kondisi tertentu seperti kasus yang dibahas pada makalah ini adalah gangguan pencernaan.
3.      Diet makanan saring dilakukan dalam jangka pendek dengan porsi kecil namun sering.

4.2         Saran
1.      Perhatikan asupan makanan dari segi kualitas dan kuantitas demi kesehatan saluran pencernaan.
2.      Pemberian makanan saring dianjurkan untuk berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kebutuhan pasien sesuai dengan penyakit yang di deritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Askep Meningitis

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN IDENTITAS KLIEN                Nama (Initial)                            : Sdr. Sukir Umur    ...