Sabtu, 10 November 2018

Essay tentang terkikisnya minat pemuda Indonesia terhadap Bahasa Indonesia.

Rounded Rectangle: Renanda Nur’afika / P17210184108
1B / D3 Keperawatan Malang

Renanda Nur’afika / P17210184108
1B / D3 Keperawatan Malang


Essay tentang terkikisnya minat pemuda Indonesia terhadap Bahasa Indonesia.

Di era milenial, yaitu era sekarang dimana teknologi mempengaruhi segala aspek kehidupan juga mempengaruhi para pemuda Indonesia. Dengan berbagai situs media sosial, para pemuda berlomba untuk menujukkan diri kepada dunia bahwa mereka dapat mengikuti perkembangan jaman atau bisa juga di sebut gaul. Maka dari itu, timbulnya perilaku yang tidak teratur, cara berpakaian yang tidak sesuai, dan juga perubahan bahasa yang sudah jauh meninggalkan kamus besar bahasa Indonesia.
Bagi generasi muda saat ini, bahasa Indonesia dianggap seakan-akan lebih rendah derajatnya di bandingkan bahasa inggris atau bahasa lainnya, sehingga kerap kali kita merasa lebih keren dan gaul jika menggunakan kata dalam bahasa inggris. Timbulnya kata-kata baru yang dianggap sebagai bahasa gaul juga sangat mempengaruhi pola pikir pemuda Indonesia, jika tidak menggunakan bahasa inggris atau bahasa gaul akan dianggap kampungan dan ketinggalan jaman. Padahal, dengan kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar akan menjunjung tinggi derajat bahasa Indonesia di mata dunia. Bagaimana dunia akan menghargai bahasa Indonesia jika pemudanya sendiri malu untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak factor yang mempengaruhi pemuda Indonesia dalam berbahasa. Salah satunya faktor lingkungan, faktor ini sangat kuat karena kita berada di dalamnya. Yang kedua faktor teman, kita seringkali menggunakan bahasa tidak baku atau bahasa inggris dalam berkomunikasi dengan teman hanya karena ingin dikatakan bahwa kita gaul dan modern. Yang ketiga faktor bahasa daerah, tidak bisa disangkal bahwa Indonesia memiliki banyak bahasa daerah dengan logat cara bicara masing-masing, kerap kali ditemui seseorang berbicara menggunakan bahasa Indonesia campuran dengan bahasa daerah atau berbahasa Indonesia dengan logat dan intonasi dari bahasa daerah sehingga terdengar janggal saat di dengarkan.
Setiap tahun di tanggal 28 oktober kita selalu memperingati sumpah pemuda dengan poin ke-3 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia mengaku, menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Namun, semangat sumpah pemuda ini seaakan mulai pudar. Bahkan tidak semua pemuda tahu bahwa bulan oktober adalah bulan bahasa, bulan yang didedikasikan khusus untuk bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul atau bahasa tidak baku sudah menjadi darah daging pemuda Indonesia. Sehingga, kebiasan tersebuat susah sekali untuk dihilangkan. Bahkan dalam situasi formal pun, bahasa tidak baku masih sering digunakan.
Berikut beberapa contoh bahasa gaul yang sering digunakan:
Setelah melihat beberapa masalah yang telah diuraikan di atas, maka kita bisa menggunakannya sebagai motivasi untuk memulai menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan benar sesuai dengan apa yang telah tertulis di kamus besar bahasa Indonesia.

Kita bisa memulai dari diri sendiri, berbicara dengan orang-orang sekitar menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ini adalah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Dengan berbahasa menyimpang dari kamus besar bahasa Indonesia, maka telah dipastikan bahwa kita tidak menghargai para pemuda Indonesia yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesi, bahasa Indonesia juga adalah buah hasil perjuangan para pemuda Indonesia.


Note: Jika mengutip sertakan sumber yang jelas!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Askep Meningitis

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN IDENTITAS KLIEN                Nama (Initial)                            : Sdr. Sukir Umur    ...