Renanda Nur’afika / P17210184108
1B / D3 Keperawatan Malang
Essay tentang terkikisnya minat pemuda
Indonesia terhadap Bahasa Indonesia.
Di era milenial, yaitu era sekarang dimana
teknologi mempengaruhi segala aspek kehidupan juga mempengaruhi para pemuda
Indonesia. Dengan berbagai situs media sosial, para pemuda berlomba untuk
menujukkan diri kepada dunia bahwa mereka dapat mengikuti perkembangan jaman
atau bisa juga di sebut gaul. Maka dari itu, timbulnya perilaku yang tidak
teratur, cara berpakaian yang tidak sesuai, dan juga perubahan bahasa yang
sudah jauh meninggalkan kamus besar bahasa Indonesia.
Bagi generasi muda saat ini, bahasa
Indonesia dianggap seakan-akan lebih rendah derajatnya di bandingkan bahasa
inggris atau bahasa lainnya, sehingga kerap kali kita merasa lebih keren dan
gaul jika menggunakan kata dalam bahasa inggris. Timbulnya kata-kata baru yang
dianggap sebagai bahasa gaul juga sangat mempengaruhi pola pikir pemuda Indonesia,
jika tidak menggunakan bahasa inggris atau bahasa gaul akan dianggap kampungan
dan ketinggalan jaman. Padahal, dengan kita menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar akan menjunjung tinggi derajat bahasa Indonesia di mata dunia.
Bagaimana dunia akan menghargai bahasa Indonesia jika pemudanya sendiri malu
untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari.
Ada banyak factor yang mempengaruhi pemuda
Indonesia dalam berbahasa. Salah satunya faktor lingkungan, faktor ini sangat
kuat karena kita berada di dalamnya. Yang kedua faktor teman, kita seringkali
menggunakan bahasa tidak baku atau bahasa inggris dalam berkomunikasi dengan
teman hanya karena ingin dikatakan bahwa kita gaul dan modern. Yang ketiga
faktor bahasa daerah, tidak bisa disangkal bahwa Indonesia memiliki banyak
bahasa daerah dengan logat cara bicara masing-masing, kerap kali ditemui
seseorang berbicara menggunakan bahasa Indonesia campuran dengan bahasa daerah
atau berbahasa Indonesia dengan logat dan intonasi dari bahasa daerah sehingga
terdengar janggal saat di dengarkan.
Setiap tahun di tanggal 28 oktober kita
selalu memperingati sumpah pemuda dengan poin ke-3 yang berbunyi “Kami putra
dan putri Indonesia mengaku, menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa
Indonesia”. Namun, semangat sumpah pemuda ini seaakan mulai pudar. Bahkan tidak
semua pemuda tahu bahwa bulan oktober adalah bulan bahasa, bulan yang
didedikasikan khusus untuk bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul atau bahasa tidak
baku sudah menjadi darah daging pemuda Indonesia. Sehingga, kebiasan tersebuat
susah sekali untuk dihilangkan. Bahkan dalam situasi formal pun, bahasa tidak
baku masih sering digunakan.
Berikut beberapa contoh bahasa gaul yang
sering digunakan:
Setelah melihat beberapa masalah yang telah
diuraikan di atas, maka kita bisa menggunakannya sebagai motivasi untuk memulai
menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara baik
dan benar sesuai dengan apa yang telah tertulis di kamus besar bahasa Indonesia.
Kita bisa memulai dari diri sendiri,
berbicara dengan orang-orang sekitar menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Ini adalah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjunjung
tinggi bahasa Indonesia. Dengan berbahasa menyimpang dari kamus besar bahasa
Indonesia, maka telah dipastikan bahwa kita tidak menghargai para pemuda
Indonesia yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesi, bahasa Indonesia juga
adalah buah hasil perjuangan para pemuda Indonesia.
Note: Jika mengutip sertakan sumber yang jelas!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar