MAKALAH PROMOSI KESEHATAN
Tentang
METODE PROMOSI KESEHATAN
Disusun Oleh :
ULFA
HANIFA
P27820113039
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
SURABAYA
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga
penyusun dapat menyusun makalah dengan judul ”METODE PROMOSI KESEHATAN”. Dimana makalah ini sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penyusun
banyak menemui kesulitan dikarenakan
keterbatasan referensi dan keterbatasan penyusun sendiri. Dengan
adanya kendala dan keterbatasan yang
dimiliki penyusun, maka penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam
kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu :
ΓΌ Dosen pembimbing PromKes.
Sebagai
manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya
semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Amin.
Surabaya, 23 November
2014
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pemikiran
Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi
kesehatan yg menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku
dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus
berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.
Kesehatan
merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan,dan
faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan
akantercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama
memiliki kondisi yangoptimal pula.
Istilah dan pengertian promosi
kesehatan adalah merupakan pengembangan dariistilah pengertian yang sudah
dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan, PenyuluhanKesehatan, KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan/pendidikankesehatan
merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam
proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan
masyarakat tentangkesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha
untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Saja tentang Metode Pembelajaran
Promosi Kesehatan ?
1.3.Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang Metode
Pembelajaran PromKes.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. METODE PEMBELAJARAN PROMOSI KESEHATAN
Tersedia
banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan.
Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan
secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan,
keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal
lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu.
Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan
gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan
dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan tanya jawab, dialog, debat,
seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain. Sedangkan advokasi, dapat
dilakukan dengan pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat,
petisi/resolusi, mobilisasi, dan lain-lain.
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode
yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau membina
seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Setiap orang memiliki masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :
a.Bimbingan dan penyuluhan (Guidence
and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b.Wawancara(interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pada kelompok,yang
harus diperhatikan adalah besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan
formalnya. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang
digunakan.
a.
Kelompok besar
1) Ceramah
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi
maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan menguasai materi serta
mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
saecara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi
pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan formal menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan formal menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
b.
Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
1) Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam
bentuk diskusi antara pemberi dan penerima informasi, biasanya untuk mengatasi
masalah. Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis,
mengekspresikan pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk
memecahkan masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang
seksama.
Kelemahan metode diskusi sebagai
berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta.
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz
group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di diskusikan untuk diambil kesimpulan.
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan.
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation
game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
3. Metode Pendidikan Massa
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
3. Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan
pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sasaran pendidikan pada
metode ini bersifat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-pesan
kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Metode ini bertujuan untuk mengguagah kesadaran masyarakat terhadap suatu
inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak langsung.
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board
Berikut ini merupakan contoh menentukan metode promosi
kesehatan yang digunakan sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan promosi
kesehatannya :
4. Tujuan Metode Yang Digunakan
·
Untuk
meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, mass media,
seminar, kampanye.
·
Menambah
pengetahuan
·
Menyediakan
informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group
teaching.
Self-empowering
Self-empowering
·
Meningkatkan
kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan (training),
simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
·
Mengubah
kebiasaan
·
Mengubah
gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode
debat.
·
Mengubah
lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan
dengan kesehatan.
Metode-metode yang disebutkan di
atas hanyalah beberapa dari banyak metode lainnya. Metode-metode tersebut dapat
digabung atau dimodifikasi oleh tim promosi kesehatan disesuaikan dengan
penerima pean dan sarananya. Selain itu, metode yang digunakan juga disesuaikan
dengan tujuan dari promosi kesehatan yang dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemikiran
Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat, kelompok atau individu. Suatu
proses promosi kesehatan yg menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan
perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode
harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.
Banyak
metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan.
Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan
secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan,
keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal
lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu.
Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan
gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan hasil.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan tanya jawab,
dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain.
3.2 Saran
Diharapkan kepada
pemerintah untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat melalui program metode
promosi kesehatan yang sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku
dan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI,
Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan Promoosi Kesehatan di Daerah,
Jakarta 2009
Departemen Kesehatan RI,
Pusat promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian
PHBS, Jakarta 2008
http://www.pamsimas.org.
2009. Metode dan Media Promosi Kesehatan. Diakses pada tanggal 21 September
2012.
Mubarak. Nurul. Khoirul.
Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar