Kamis, 27 Oktober 2016

Resensi Novel "Bumi" by: Tere Liye

Gadis Penembus Sekat Bumi
Description: C:\Users\G40\Downloads\gambar\Bumi___Tere_Liye__ASLI_.jpgJudul Buku      : Bumi
Pengarang       : Tere Liye
Editor              :
Cetakan ke-     :
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : 2014
Tebal Buku      : 440 / 20 cm
ISBN               : 978-602-03-0112-9
Harga Buku     : Rp. 88.000,00.-
Tere Liye sepertinya ingin mengikuti jejak J.K Rowling yang mampu mendunia dengan novel fantasinya. Bumi merupakan langkah awal dalam menyibak kedahsyatan imajinasi yang dimiliki penulis ini. Bukan saja alur cerita yang memuncak , juga penggambaran setting yang detail nan memukau membuat pembaca merasa penasaran disetiap babnya yang menegangkan.
Novel terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama ini menceritakan tentang kehidupan di semesta ini yang memiliki empat kehidupan dari dunia yang berbeda-beda. Tere Liye menuliskannya sebagai empat klan, yaitu Klan Bumi, dianggap sebagai klan paling rendah dari segi ilmu pengetahuan dan pola kehidupan yang jauh tertinggal dari klan lainnya. Kedua, adalah Klan Bulan yang merupakan Klan yang berada tepat berada di atas Bumi, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju. Selanjutnya adalah Klan Matahari, yang memiliki kemajuan lebih baik lagi dibandingkan Klan Bulan. Dan terakhir, Klan Bintang, sangat sedikit informasi yang dituliskan mengenai klan ini. Mungkin karena letaknya yang sangat jauh dari klan-klan lainnya, sehingga Klan Bintang masih menjadi misteri diantara klan-klan lainnya.
Karakter yang dipilih dalam novel ini cukup menarik, tiga orang sahabat yang sama-sama lahir dan dibesarkan dibumi ternyata berasal dari tiga Klan yang berbeda. Raib, gadis yang menyadari bahwa dirinya mempunyai kelebihan bisa menghilang sejak ia berumur 22 bulan. Seli, sahabat Raib sejak masuk SMA yang juga mempunyai kekuatan mampu mengeluarkan petir dari tangannya dan tubuhnya yang bisa menyerap listrik ternyata juga bukan makhluk bumi melainkan dari Klan Matahari. Ali, si genius yang selalu merasa penasaran, rasa penasarannya terhadap Raib yang bisa menghilang membawanya terlibat dalam petualangan yang tak terduga.
Semua cerita berawal dari pengejaran Tamus –salah satu pejuang Klan Bulan- untuk menjemput Raib. Tapi perlawanan dilakukan oleh Raib beserta kedua temannya, yaitu Seli dan Ali. Karena berusaha melepaskan diri dari jeratan Tamus, Raib dan kawan-kawannya tanpa sengaja memasuki dunia Klan Bulan melaluli buku PR Matematika miliknya.
Mungkin disinilah konflik dan klimaks dari novel ini berada. Petualangan Raib dan  kawan-kawannya yang masih merasa cangung dengan kemajuan teknologi yang ada di Klan Bulan, serta menyibak misteri yang ada antara diri mereka masing-masing. Disamping itu, kudeta yang dilakukan Tamus dan pasukannya sehari setelah kedatangan Raib di Klan Bulan membuat mereka harus menghindar dari operasi yang dilakukan oleh pasukan bayangan milik Tamus.
Novel ini terdapat beberapa adegan yang tidak penting. Karena bukankah novel yang baik itu setiap adegannya memiliki hubungan dengan berlangsungnya jalan cerita? Contohnya pada episode ke 7, terdapat cerita tentang Mama Raib dan Raib yang ke toko elektronik untuk membeli mesin cuci yang rusak. Setelah itu, pada episode 10 mesin cuci baru ini dikabarkan rusak dan dilanjutkan pada episode 12, petugas elektronik akhirnya mengganti mesin cuci yang rusak. Saya awalnya berpikir ini akan berhubungan dengan cerita selanjutnya, tapi saya salah karena akhirnya setelah episode 12 tidak lagi dibahas kaitan mesin cuci itu dengan cerita selanjutnya.

Keahlian Tere Liye dalam menerapkan nilai kebijaksanaan alam dalam ceritanya dibalut kelihaiannya meramu kata-kata. Novel ini membagikan pada kita bayangan dunia paralel yang aneh tetapi canggih. Setting yang kuat dan cerdas. Pesan moral dalam novel ini pun tidak ditinggalkan, melalui tiga karakter utama yang saling membantu dan melindungi satu sama lain dalam petualangan mereka. 

1 komentar:

Askep Meningitis

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN IDENTITAS KLIEN                Nama (Initial)                            : Sdr. Sukir Umur    ...